Di suatu dusun contohnya aja di dusun ngaliyan, hiduplah seorang ibu paruh baya seorang diri,sebut saja namanya Tumiyem.Ibu Tumiyem rajin sekali pagi pagi sudah ke pasar untuk membeli bumbu untuk memasak, ketika mengambil bawang merah segemgam tangan ,kira2 isinya 3
siung sambil memberikan uangnya 3ribu rupiah, penjual bilang uangnya kurang Bu..? 2ribu lagi.,sambil berdepat dengan penjual ibu Tumiyem berkata masak segini aja sampai 5ribu,sekarang semuanya mahal bu, ga ada yng murah sahut penjual tersebut, akhirnya sambil berat hati Ibu Tumiyem akhirnya membayar juga 5ribu untuk 3 siunag bawang merah yang seharusnya di belanjakan utnuk bumbu yang lainnya.
dari cerita tersebut alangkah mirisnya jika yang terjadi itu saudara kita sendiri, entah Ibu kita bibi, paman dll..yang pasti ga tega.Flasback ke belakang di waktu jamannya Suharto kita swasembada pangan,sembako murah,bensin murah, harga -harga semuanya murah...jika di bandingkan di jaman reformasi yang sduah lebih dari 10 tahun ini belum ada tanda2 sejahtera rakyat kita...tak seharusnya jaman reformasi malah lebih parah dari jaman orde baru.Marilah kita renungkan mengapa jaman reformasi malah banyak kesalahan-kesalahan.( kangen jaman suharto yang swasembada pangan )
